Thursday, May 7, 2015

Sok Tahu dan Jam Karet

Begitu masuk disambut pemandangan indah
Ahad am 3.5.2015

Apa hubungannya sok tahu dan jam karet? Sok tahu bisa membuat jam karet dan jangan lakukan kalau kalian punya janji dengan orang penting

Sebenarnya ini cerita salah satu kesotoyan saya diantara kesotoyan yang lain. Padahal suami sudah sering mengingatkan, "sok tahumu adalah kematianmu". Mungkin sotoy itu salah satu dari adik penyakit sombong ya, tentunya ga ke orang tapi ke diri sendiri. Harus dicoba diperbaiki nih sebenarnya.

Entah dari kemarin suami ngajak jalan-jalan keluar. Padahal hari itu saya punya agenda pengajian yang rutin dilakukan. Namun kali ini, kami tidak ngaji seperti biasanya tapi piknik di taman dekat rumah salah satu teman, mumpung cuaca bagus (prakiraan cuaca mengatakan begitu).Ok saya setuju setelah pengajian. Berhubung si kecil tidur siang, saya berangkat pengajian sendiri dan janjian ketemu di lab jam 16.00.

Janjian pengajian adalah jam 14.00. Saya memperkirakan kalau saya akan tiba tepat waktu. Nyatanya....saya ngaret 1/2 jam. Kenapa?? 


Setelah turun di Alexanderplatz, biasanya saya ambil tram M2, namun kali ini saya mau mencoba naik tram M4 karena lebih dekat (sayangnya saya berpengalaman dengan tram ini dengan berangkat dari rumah teman saya itu), Ah, saya pikir gampang, cari saja arah sebaliknya. Menunggu di halte tram yang punya 2 jalur (jurusan Falkenberg dan Hackescher Markt). Saya tahu kalau saya harus ambil jurusan Falkenberg dan berarti harus menunggu 7 menit lagi. Mendekati 3 menit, ada kereta M4 datang dari arah sebaliknya (bodohnya saya tidak melihat papan besar di depan kereta yang menunjukkan jurusan). Wow, keretanya lebih cepat dari yang tercantum di monitor kedatangan. tumben... Dengan sok tahunya, saya masuk. Akhirnya, saya sadar kalau saya naik jurusan sebaliknya, well tidak apalah, toh jalur tram ini ini memutar seperti S-Bahn (sok tahu lagi), hitung-hitung lihat pemandangan baru. Nyatanya....jalur tram ini berbeda dengan jalur S-Bahn, ada awal dan akhir. Sampai di halte terakhir, kami harus turun dan kereta memutari Hackescher Markt (sepertinya ini semacam Markthalle lagi. Yup, "kamu" harus menunggu beberapa waktu lagi untuk saya kunjungi) dan saya harus jalan ke halte sebaliknya untuk menunggu kereta jurusan Falkenberg. Untung tidak perlu menunggu lama, keretanya datang. Namun ada hikmahnya, ternyata ada wahana seperti Seaworld di Berlin. Lain waktu saya akan bawa si kecil ke sini. Pasti dia suka...

Sampailah saya di halte dekat rumah teman itu. Dasar penyakit sok tahu (tapi memang di undangan hanya tertulis di taman), saya berpikir di taman di samping rumah teman saya yang berbatasan dengan area pemakaman dan masuklah saya melalui pintu pemakaman karena saya pikir pasti berhubungan. Alhasil, saya hanya putar-putar di makam itu. Taman sebelah sih kelihatan, tapi masak saya harus manjat pagar untuk nyeberang sedangkan di pemakaman itu ada beberapa orang yang lagi "berkebun" (istilah saya untuk mereka yang membersihkan kebun dan menghiasi kuburannya dengan bunga-bunga). Mau tidak mau saya harus keluar lewat pintu yang sama.

Untungnya, sampai di luar, saya ketemu teman-teman dan tahu tidak ternyata bukan di taman ini tapi di taman beda 1 blok lagi. wuahaha, g jadi deh piknik bareng Frankenstein. Ternyata taman yang asli jauh lebih bagus dan lebih luas. Saya jadi belajar, kalau tidak tahu jangan sok tahu dan harus tanya lebih detail dan sebisa mungkin cek jalur kendaraan yang akan digunakan kalau belum pernah menggunakan.

Luasnya area pekuburan, tidak seseram seperti di Indo ya, malah seperti taman






Kuburan dihiasi bunga-bunga dan orang membersihkan layaknya berkebun lho





Piknik di mulai
Sayangnya saya tidak memfoto bagian kuburan yang khas seperti kalau kita lihat di film-film horror orang barat karena jamnya mepet.

Ini sih ga berat banget konsekuensinya, pernah di lain waktu karena kesotoyan, saya kehilangan nasabah yang berprospek. Huhu, sayang sekali...

"Nah, kamu sendiri bagaimana, sering sotoy ngga? Dan gimana kiatnya menghilangkan penyakit yang ini" :D

3 comments: