Thursday, February 11, 2016

Mengunjungi "Sonne!Energie +Kunst", Bermain dan Belajar

Hari ini guru les saya tidak mengajar di dalam kelas. Kami pergi ke pembukaan suatu pameran yang menampilkan kreasi anak-anak yang berhubungan dengan matahari.

Proyek ini merupakan proyek bersama antara KinderKünsteZentrums, Little Sun GmbH dan INA.KINDER.GARTEN GmbH. Anak-anak dari beberapa KITA (semacam Day Care) dan beberapa sekolah ini membuat suatu kreasi yang berhubungan dengan matahari dibantu dengan para seniman, mulai dari tenda kemah dengan alas kaca, spektrometri, replika matahari dan satelit buatan, sll. Awalnya saya tidak paham dengan si tenda :D. Apa istimewanya? Ternyata, alas kaca pada dasar tenda akan bekerja bila sinar matahari masuk ke dalam tenda dan si kaca maka sinarnya akan memantul dan membuat tenda tampak bersinar. Sayangnya tenda ini ada di dalam ruangan dan cuaca lagi mendung, jadi tidak bisa terlihat jelas. Di sini dijual juga senter matahari. Jadi, ceritanya senter ini akan sangat berguna bila berada pada daerah yang akses listriknya kurang seperti di Afrika. Si senter akan menyimpan tenaga matahari untuk diubah menjadi cahaya. Harganya 20 euro/bh.

Saya sebenarnya orang yang gagal paham akan seni. Kadang saya tidak mengerti dimana letak indahnya. Tapi yang bisa diambil pelajaran adalah mereka memberikan kesempatan setiap anak untuk berkreasi sebebasnya dan memberikan penghargaan akan usahanya tersebut. Terlihat sekali anak-anak yang turut serta proyek seni ini memancarkan rasa bangga dari wajah mereka. Yang istimewa lagi, beberapa dari anak ini ada yang memiliki keterbelakangan mental. Suatu pendidikan yang baik bagi anak-anak.

*Kadang sesuatu yang biasa di mata orang dewasa sebenarnya adalah sesuatu yang luar biasa bagi si anak*

Untuk selanjutnya pameran ini bisa dikunjungi oleh grup dari Kita atau sekolah setiap hari Selasa-Jumat, jam 9-13 (dengan janjian) dan hari Minggu,jan 11-18 untuk keluarga (tanpa janjian terlebih dahulu)

Tiket masuk 2,5 euro/Orang, 6 euro/1 keluarga, 20 euro/Grup

Menurut saya, anak Indonesia juga tidak kalah. Sayang medianya saja yang belum ada.

Yang digantung tersebut adalah senter matahari

Ini tenda yang awalnya saya tidak paham istimewanya :p

Bagus ya proyeksinya

Kegunaan baju ini apa ya?

Spektrometer. Kalau lihat dari arah yang salah maka tidak tahu maksudnya 

Matahari buatannya indah ya


Mobil matahari

Replika matahari dan satelit

Ini ruangan untuk membuktikan si senter mataharinya

Ini proyek tumbuhan membandingkan tanaman yang disinari dan tidak. Sama dengan proyek kecambah zaman SD dulu kan.




Saturday, February 6, 2016

Cafetaria TU Skyline...ngopi sambil rekreasi

Bangunan yang sangat tinggi di Berlin sehingga bisa melihat Berlin keseluruha  dari atas bisa dihitung dengan jari, kalaupun ada pasti biasanya setidaknya keluar uang atau kalau tidak harus rela mengantri seperti di Reichstag.
Nah, sambil ngopi tapi bisa melihat pemandangan Berlin dari panorama atas plus harga makananny nggak buat kantong bocor, bisa ditemukan di Cafetaria TU Skyline.

Idenya dari teman les setelah melihat website "Top ten in Berlin". Pertemuan akhir les ditetapkan di tempat ini. Lumayan les kali ini beberapa kali dilakukan diluar kelas.

Jalannya....
Alamatnya Ernst-Reuter-Plats 7, 10587 Berlin
Mencapai cafe ini tidak sulit, cukup turun di U-Bahn Ernst-Reuter-Platz(U2), lihatlah sekeliling maka mata akan bisa langsung menangkap tulisan  TU Berlin.
Berhubung saya datangnya lebih cepat, jadi saya berputar-putar lebih dahulu di daerah sekitarnya. Ternyata ada Gymnasium juga di daerah ini

15 menit sebelum waktu janjian, saya langsung masuk dan naik ke lantai 20...tara...sampailah di cafenya.

Kalian  bisa melihat pemandangan Berlin dari beberapa arah. (Sayangnya saya cuma ambil satu gambar).
Bahkan kalau mampir ke kamar mandinya, kita pun disuguhkan pemandangan Berlin dari atas. Jadi, saya rekomendasikan cafe ini untuk tempat nongkrong minum sambil melihat pemandangan gratis.

Jadi membayangkan seandainya punya flat di ketinggian :)

http://www.studentenwerk-berlin.de/en/mensen/speiseplan/tu_cafe_skyline/

Ternyata Si Kecil pun Bisa Alergi terhadap Buah dan Sayur

Berawal dari pengalaman, beberapa kali muncul bintik-bintik merah di sekitar mulut si kecil yang pada mulanya saya ga' ngeh sama sekali kalau si bintik muncul setelah makan si buah warna merah satu ini. Sampai akhirnya, guru di Kindergartennya bilang kalau di sini banyak yang alergi terhadap buah. Termasuk si kecil Livi yang bahkan alergi terhadap apel.

Wiih, langsung ingatlah kalau buah dan sayur pun bisa nyebabin alergi (secara jarang banget kan di Indonesia, ada anak yang alergi terhadap buah). Kalau jenis kacang-kacangan mah sudah umum diketahui dan di"titeni".

Pada umumnya si buah ini akan menyebabkan alergi kalau dimakan saat mentah. Kalau sudah matang pada umumnya jarang menyebabkan alergi karena susunan kimia proteinnya yang sudah berubah.

Gejalanya bagaimana?
Gejala akan muncul bermacam-macam, mulai dari yang ringan seperti gatal dan geli di sekitar mulut, muncul bintik-bintik merah, bahkan bengkak di bibir luar atau dalam mulut. Nah, kalau sudah begini biasanya disebut Oral Allergy Syndrome. Gejala yang lebih berat bisa menyebabkan suara serak, sulit bernapas, dan asma.
Gejala ini akan muncul dalam menit pasca makan buah yang alergi tersebut,tapi kadang-kadang memakan waktu 1-2 jam.

Nah terus buah apa lagi yang bisa menyebabkan alergi:
1. Golongan Rosaceae: apel,pir, cherry, peach, plum.
2. Golongan Cucurbitaceae: timun, melon, semangka, zucchini, labu.
3. Kiwi: Ini buah yang paling sering menyebabkan alergi dan mungkin saja reaksinya lebih berat daripada reaksi terhadap alergi yang lain. Beberapa orang yang alergi terhadap kiwi ini biasanya muncul reaksi juga terhadap pisang, alpukat dan latex (cross-reactivity).

Apa sih sebenarnya yang menyebabkan alergi?

Kebanyakan yang alergi buat ini berhubungan dengan protein yang disebut profilins, yang sering ditemukan di pohon, rumput, dan  serbuk sari gulma.
Sekitar sepertiga dari yang alergi terhadap serbuk berhubungan juga dengan profilins, dan orang dengan hay-fever terhadap profilins mungkin pernah merasakan gejala yang sama setelah memakan melon, semangka, golongan citrus (jeruk), tomat dan pisang

Alergi buah (dan sayur) secara general lebih umum pada amak yang lebih besar dan remaja. Meskipun penelitiannya madi terbatas, kebanyakan anak yang alergi buah (dan sayur) inicenderung berlanjut hibgga besar, kecuali alergi terhadap kentang, cenderung membaik seiring waktu.

Bagaimana memastikan kalau si anak alergi terhadap buah dan sayur?
Bisa kita "dititeni" dari beberapa kali pemberian (provokasi dan eliminasi makanan) dan untuk lebih yakin lagi kita bisa lakukan tes alergi, Skin Prick Testing, dll yang bisa dilakukan di RS besar. 

Cara membedakan anak yang alergi dan intoleran?
Alergi dan Intoleran ini sering rancu. Pada anak yang alergi pada umumnya lebih peka, dengan memakan sedikit saja, gejala seperti di atas bisa muncul dan berhati-hatilah untuk munculnya gejala lebih berat yang bisa mengancam nyawa. Sedangkan pada kasus intoleran, jarang sekali yang mengancam nyawa kecuali tidak ditreatment dengan baik. Tentang intoleransi makanan, di bahas nanti deh (PR saya nih).

Kalau baca kasus yang seperti ini saya jadi gagal fokus ke para Ant*v*ks.
Apapun bisa berhubungan dengan alergi dan bisa menyebabkan reaksi alergi. Kita tidak pernah tahu kapan orang tersebut punya alergi dan bagaimana respon tubuhnya terhadap si bahan tersebut. Ada yang muncul ringan bahkan ada yang lebih berat, sampai penanganan yang diberikan pun tidak bisa menolong. 

Nah iya, kalau alergi terhadap buah A, kita bisa cari buah B, C, dst yang kandungannya sama atau hampir mendekati. Nah, kalau ada yang alergi terhadap suatu vaksin? Tidak memberi vaksin sama sekali pada anaknya bukan suatu solusinya. (Kalau di jawab lagi, lah pilihannya kan: biarkan alam dan sistem imunnya membentuk imunitasnya), maka jawaban saya:

#Seandainya yang awam (bukan basic tenaga medis), yuk belajar lebih mendalam lagi tentang imunologi, jangan hanya ambil dari internet jurnal dan beritanya. Itu laksana "mengambil cuplikan". 
#Seandainya yang sudah jadi tenaga medis, yuk ilmu imunologinya diperdalam lagi dan kembali menilik ke sejarah, kenapa bisa muncul vaksin.
#Seandainya yang sudah S3 di imunologi tapi masih juga, yuk di baca benar-benar bukunya dan coba buka buku medisnya.

Saya yakin jawabannya: Please, para ahli marilah teruskan proyek vaksinnya sambil berusaha mengembangkan vaksin yang lebih baik. #Haha gagal banget saya fokusnya. Abaikan


Sumber:
https://www.allergyuk.org/allergy-to-fruit-and-vegetables/allergy-to-fruit-and-vegetables
https://en.m.wikipedia.org/wiki/Fruit_allergy

allergicliving.com/category/food-allergy-2/fruit-vegetable/