Tuesday, July 21, 2015

Pengalaman di Bandara Madrid...edisi Madrid part 3

30 May 2015

Pagi jam 11.00 kami sudah harus keluar dari hostel karena kami harus check in 2 jam sebelumnya. Setelah check out dan say goodbye ke Ruben dan istrinya, kami menuju Metro Sol menuju Aeropuertorico T1 karena pesawat akan berangkat dari sana.
Sampai di bandara, feeling g enak sudah terasa melihat panjangnya antrian di counter Ryan Air dengan antrian yang g jelas. Sebenarnya sempat ada feeling underestimate gitu tentang tabiat orang Arab yang menurut saya hampir sama dengan di tanah air yaitu, GA TERTIB NGANTRI (maaf...maaf).
Kelihatan tertib, padahal aslinya main serobot

G seperti pelayanan Ryan Air di Berlin, menurut saya pelayanan di Madrid ini kurang memuaskan. Dengan antrian sebanyak itu, bahkan ada yang "last minute" dan menjadi prioritas, mereka hanya punya 3 staff dan setelah 1 jam antri saat giliran kurang 5 orang lagi, staf yang ada di lurusan kami pergi, entah sepertinya disuruh kemana oleh seniornya. Akhirnya giliran kami menjadi 2 kali lipatnya karena berbagi dengan barisan di sebelah kami. Awalnya sih, antrian ini mulai berlaku "siapa cepat dia dapat" antara barisan kami dan sebelah kami, tapi untungnya ibu Spanyol di belakang kami protes dan sempat ada ketegangan kecil dengan si staf. Dan akhirnya tiba giliran kami. Taraaa.....ternyata karena tidak ada bagasi yang harus masuk, sebenarnya kami bisa saja langsung ke counter "check in passport" yang antriannya g terlalu panjang. Hiks, jadi pengalaman deh dan label untuk kinderwagen diberikan saat berada di "Gate".

Setelah itu kami menuju ke X-ray untuk pemeriksaan barang-barang. Untungnya, si kecil membuat kami menjadi prioritas sehingga tidak harus mengikuti liuk-liuknya antrian, langsung menerobos. Di depan kami ada passngan arab dengan 3 orang anak,salah satunya masih bayi yang perkiraan saya masih belum genap 40 hari, yang nantinya sama-sama menuju ke Fez. Pemeriksaan cairan disini canggih. Sempat khawatir karena kami membawa Aqua 1.5 Liter dan botol susu yang belum habis dan lebih dari 100ml, takut disuruh membuang, padahal kami lagi butuh air. Ternyata botol tersebut hanya dimasukkan ke dalam dan hanya diperiksa. Ok, jadi pelajaran lagi, untuk minuman, g masalah jumlahnya lebih dari 100ml.

Saat itu jam menunjukkan sudah hampir jam 2 yang berarti 45 menit lagi kami terbang, tapi kenyataannya pesawat "delay" untuk waktu yang tidak jelas. Gate 29 yang seharusnya tertera tulisan "Fez", masih tertulis Istanbul dengan barisan antrian yang panjang juga. Ini baru pertama kalinya kami mengalami "pesawat delay" di negara Eropa. Hampir menunggu 2 jam, kami mendapat kejelasan untuk terbang tapi dari Gate 23, widiiihh, rombongan penumpang yang hampir sebagian besar orang Arab segera melesat (sekali lagi "mirip dengan di Indonesia" :D). Sampai di Gate 23, kami harus antri dengan "cukup" harus "sikut-sikutan" (lebay.com) karena penumpang berlomba-lomba ingin didahulukan. Sampai di sini, sistem di bandara Madrid benar-benar tidak bersahabat dengan anak-anak.

Di Gate 23 ini, kami pun harus menunggu lama dan dibuat bingung oleh petugas karena ada beberapa orang yang sepertinya menjadi Priorits Boarding. Kurang tahu bagaimana sistem pembagiannya. Kalau di Berlin, balita, orangtua, dan orang yang pakai kursi dorong menjadi prioritas plus yang mau menambah membayar, kata suami sih cukup nambah 3 euro per orang, tapi pihak Ryan Air Madrid tidak menawarkan (atau kami tidk bertanya), tapi di di sini tidak ada prioritas untuk anak-anak. Yang membuat kami ilfil lagi, si petugas g terlalu "care" dengan berat muatan. Pasangan arab yang membawa 3 anak tadi bawaannya seabrek, bahkan ketika disuruh memasukkan ke dalam alat pengukur berat itu si bapak kelihatan banget maksa tapi si petugas g memperhatikan. Cukup lama kami menunggu, sampai akhirnya muncul pengumuman lagi:  kami harus kembali ke Gate 29. Alamak...

Di sini pun kami hatus menunggu 1/2 jam sampai akhirnya muncul kepastian pesawat berangkat jam 17.30. Tidak ada kompensasi. Lagi-lagi penumpang berdesak-desakan duluan. Akhirnya ada penumpang yang protes kepada petugas "Kalau Anda punya rasa kemanusiaan, harusnya kalian mendahulukan anak-anak, bukannya orang-orang seperti tadi". Good Job bapak!!! Tapi, tetap saja yang sudah memgantri minta didahulukan dan kembali pada kesadaran penumpang untuk mendahulukan anak-anak...hadeuh.

Garbarata sudah di depan mata, ternyata masih hatus menunggu lagi 10 menit-an dan check lagi. Total sampai sekarang 6x antri. Akhirnya masuklah kami ke dalam pesawat dan tiba di Fez pukul 20.00 waktu Fez (selisih 1 jam dari Berlin).

Sampai di Bandara Fez, ada pesawat lain yang mendarat. Dari kejauhan sudah terlihat antrian hanya melalui 1 pintu. Pintu pertama ini, petugas memgecek paspor dari mana, bila bukan warga sana, di suruh mengisi kertas kecil yang berisi keterangan diri termasuk akan menginap di mana dan kembali mengantri untuk di cek lengkap. Di sini untungnya si kecil g rewel karena kami biarkan berjalan-jalan. Di antrian samping kami ada pasangan Arab-Jerman yang anaknya nangis dan ternyata ingin BAB. Yup, tidak ada prioritas di sini. Lolos dari control pasport, mengantri lagi untuk masuk dan akhirnya.... Welcome to The Fez





No comments:

Post a Comment