Tuesday, July 21, 2015

Liburan....edisi Ke Madrid part 1


27 May 2015

Yeay...pak suami membeli tiket promo perjalanan 10 hari dari Berlin-Madrid-Fez-Pisa-Dusseldorf-Berlin menggunakan maskapai Ryan Air, jadi lumayan bisa menghilangkan stres sejenak. Tentang Ryan Air: ini termasuk Air Asianya Eropa, sering menawarkan paket murah jalan-jalan tapi kompensasinya jangan melebihi peraturan yang ada, misal membawa bagasi lebih dari seharusnya, meminta prioritas penerbangan (priority boarding), snack; minuman; dan suvenir harus beli. Tapi...tetap ada kemudahan bagi anak-anak :D

Bandara Schönefeld, Kecil Sih tapi Luas
Perjalanan dimulai: berangkat dari rumah jam 17.00 menuju ke Flughafen (bandara) Schönefeld karena 2 jam sebelumnya harus sudah check in. Bandara ini terletak di area C jadi jangan lupa untuk beli tiket daerah C (cuma pengalamanku biasanya pak sopir tidak terlalu memperhatikan kalau punya tiket bulanan untuk wilayah AB (entah bapaknya tidak memperhatikan penumpangnya turun dimana atau g mau pusing karena dekat). Awalnya kami memilih naik bus 171 (bisa juga X71) karena dalam pikiran kami bus turun persis di depan pintu tidak seperti S-Bahn. Ternyata kami keliru, bus 171 malah turun di seberangnya sama saja dengan S-Bahn. Lumayanlah 10 menitan jalan. Bandara ini hanya punya terminal A-E yang jaraknya tidak terlalu jauh. Bandara Tegel yang saya pikir tidak terlalu luas, ternyata masih agak lebih besar daripada Schönefeld.

Untuk penumpang yang berpaspor bukan Eropa jangan lupa selalu datang ke counter tidak hanya untuk check in tapi juga check paspor dan cap check paspor itu sudah harus tertera di tiket yang sudah di print. Si petugas meminta kami menunggu 30 menitan untuk memberi label "free baggage" pada kinderwagen si kecil (kenapa harus menunggu?entahlah). Jadilah kami menunggu di pojok sambil memakan snack yang kami siapkan (seperti biasa harga barang di bandara selalu lebih mahal).
Tertib antri dan fasilitas Bandara Schönefeld

Setelah mendapat label, kami menuju ke X-Ray setelah pengecekan sebentar oleh petugas. Di X-Ray ini semua barang termasuk kinderwagen pun harus masuk ke dalam baki yang sudah disiapkan dan masuklah kami ke Hall yang luas yang bisa melihat pesawat, wah si kecil mah senang kalau begini. Sempat makan malam di hall tersebut, sampai akhirnya muncul panggilan untuk masuk ke dalam Gate. Alamak, ternyata gatenya ada di Terminal A dan untuk menyeberang harus naik dan turun tangga, tidak ada lift (untung sudah beli kinderwagen yang ringan). Sampai di gate, petugas memberi label"free baggage" kembali untuk koper-koper penumpang. Saat tiba giliran kami, dia bilang "ah, you have a child" dan koper kami tidak perlu dilabel :), kemudian saat menunjukkan boarding pass, petugas lain meminta kami ke barisan "priority boarding". Wow, sesuatu banget. Setelah kami pelajari ternyata untuk penumpang yang membawa anak kecil otomatis dikategorikan "priority boarding" meski tidak membayar lebih untuk fasilitas ini. Selain itu, orang tua dan orang dengan kursi roda juga termasuk "priority boarding".
Priority Boarding

Pukul jam 20.30, penumpang sudah mulai diijinkan masuk pesawat dan kinderwagen diserahkan pada petugas untuk masuk bagasi. Pukul 20.50, pesawat jalan. On time.

Yang menarik untuk tinggal landas, pesawat harus berjalan jauh bahkan saya melihat ada bandara baru "Bradenburger Flughafen" yang belum difungsionalkan. Apakah ini akan menggantikan Schönefeld? Saya belum tahu. Pak suami bahkan sampai penasaran seberapa jauhnya tempat tinggal landas dengan bandara dan ingin melihatnya dari udara. Sayang g kesampaian.haha

Welcome to Madrid, Spain
Madrid malam hari

Bandara Barajas, Terbesar dalam Pandangan Saya
Pukul 23.30, tibalah kami di Bandara Barajas,Madrid. Dari kejauhan tampak lampu berkelap-kelip dari atas bukit. Ternyata, memang Madrid ini berada pada daerah perbukitan dan nantinya saat berjalan-jalan, terkadang kami seperti naik turun bukit. Bandara Barajas ini merupakan bandara terbesar di Eropa dan menjadi tempat transit internasional. Kami harus berjalan cepat menuju metro (U-Bahnnya Madrid) karena menurut informasi di internet, metro terakhir jam 01.00 malam. Kenapa memilih metro, katanya sih lebih murah di banding bus yang harganya @5 euro, eits ternyata hampir sama, dari barajas ke tempat yang kami tuju juga -+ 5 euro.
Ternyata jarak menuju metro ini jauh juga. Sebenarnya agak bingung juga selang beberapa waktu mulai dari (kalau tidak salah ingat) Aeropuerto 1 (T1) papan petunjuk menunjukkan panah ke bawah untuk metro tapi pak suami tetap saja berjalan lurus. Saya sih ikut saja karena saya ingatnya juga T4. Ternyata oh ternyata, saking luasnya si bandara, metro Madrid sampai punya 3 pemberhentian hanya untuk Bandara Barajas, yaitu Aeropuertorico T1,T2,T3; Barajas; Aeropuertorico T4 yang berarti dari tadi kami sebenarnya kami bisa saja turun tidak perlu berjalan sampai T4. :D

U-Bahnnya Madrid, Keren sih tapi....
Dibandingkan Berlin? Hehe sepertinya memang Berlin masih kalah. Madrid punya sistem terowongan bawah tanah yang bertingkat dan rasanya jauh di bawah tanah (g bisa bayangin dulu galinya bagaimana). Papan petunjuk sih lumayan jelas yang membingungkan adalah petunjuk liftnya tidak begitu jelas dan di peta pun tidak terpampang jelas (mungkin karena di 1 stasiun bisa bertingkat-tingkat ya dan ada lantai yang tidak ber-lift). Saat kami tiba, kami tidak sempat mikir dan mencari-cari lift, kinderwagen kami angkat bareng-bareng. Untungnya juga ada eskalator jadi lumayan ringan. Total yang paling banyak adalah kami harus 4 kali naik eskalator yang berarti kami datang dari lantai 4 di bawah tanah. Luar biasa. Nah saat pulang itu kami sempat menggunakan beberapa kali lift meskipun sempat tersesat karena menghindari tangga dan lebih memilih lift. Yang kasihan adalah si ibu-ibu yang bawa koper berat karena disini juga banyak tangga-tangga kecil yang cukup merepotkan untuk yang membawa koper berat dan kinderwagen. Kalau di Berlin ini mah sudah ada landasan lurus yang memudahkan. 

Tempat beli tiket dan sistemnya hampir semua memakai mesin. 1 tiket tidak bisa digunakan di mesin 2x. Kami sempat mengalami pemeriksaan oleh petugas. Saya sempat berpikir kok lucu, mau sidak justru di pintu masuk, jelas yang g punya tiket bisa langsung beli begitu melihat si petugas. Hampir sebagian besar halte tidak memerlukan penjaga untuk mengecek karena mesin sudah otomatis mengecek dan tidak bisa diakali, hanya berlaku untuk 1 orang.



Mesin ini tidak bisa diakali, hanya bisa 1 orang lewat untuk 1 tiket



 





No comments:

Post a Comment