Saturday, February 6, 2016

Ternyata Si Kecil pun Bisa Alergi terhadap Buah dan Sayur

Berawal dari pengalaman, beberapa kali muncul bintik-bintik merah di sekitar mulut si kecil yang pada mulanya saya ga' ngeh sama sekali kalau si bintik muncul setelah makan si buah warna merah satu ini. Sampai akhirnya, guru di Kindergartennya bilang kalau di sini banyak yang alergi terhadap buah. Termasuk si kecil Livi yang bahkan alergi terhadap apel.

Wiih, langsung ingatlah kalau buah dan sayur pun bisa nyebabin alergi (secara jarang banget kan di Indonesia, ada anak yang alergi terhadap buah). Kalau jenis kacang-kacangan mah sudah umum diketahui dan di"titeni".

Pada umumnya si buah ini akan menyebabkan alergi kalau dimakan saat mentah. Kalau sudah matang pada umumnya jarang menyebabkan alergi karena susunan kimia proteinnya yang sudah berubah.

Gejalanya bagaimana?
Gejala akan muncul bermacam-macam, mulai dari yang ringan seperti gatal dan geli di sekitar mulut, muncul bintik-bintik merah, bahkan bengkak di bibir luar atau dalam mulut. Nah, kalau sudah begini biasanya disebut Oral Allergy Syndrome. Gejala yang lebih berat bisa menyebabkan suara serak, sulit bernapas, dan asma.
Gejala ini akan muncul dalam menit pasca makan buah yang alergi tersebut,tapi kadang-kadang memakan waktu 1-2 jam.

Nah terus buah apa lagi yang bisa menyebabkan alergi:
1. Golongan Rosaceae: apel,pir, cherry, peach, plum.
2. Golongan Cucurbitaceae: timun, melon, semangka, zucchini, labu.
3. Kiwi: Ini buah yang paling sering menyebabkan alergi dan mungkin saja reaksinya lebih berat daripada reaksi terhadap alergi yang lain. Beberapa orang yang alergi terhadap kiwi ini biasanya muncul reaksi juga terhadap pisang, alpukat dan latex (cross-reactivity).

Apa sih sebenarnya yang menyebabkan alergi?

Kebanyakan yang alergi buat ini berhubungan dengan protein yang disebut profilins, yang sering ditemukan di pohon, rumput, dan  serbuk sari gulma.
Sekitar sepertiga dari yang alergi terhadap serbuk berhubungan juga dengan profilins, dan orang dengan hay-fever terhadap profilins mungkin pernah merasakan gejala yang sama setelah memakan melon, semangka, golongan citrus (jeruk), tomat dan pisang

Alergi buah (dan sayur) secara general lebih umum pada amak yang lebih besar dan remaja. Meskipun penelitiannya madi terbatas, kebanyakan anak yang alergi buah (dan sayur) inicenderung berlanjut hibgga besar, kecuali alergi terhadap kentang, cenderung membaik seiring waktu.

Bagaimana memastikan kalau si anak alergi terhadap buah dan sayur?
Bisa kita "dititeni" dari beberapa kali pemberian (provokasi dan eliminasi makanan) dan untuk lebih yakin lagi kita bisa lakukan tes alergi, Skin Prick Testing, dll yang bisa dilakukan di RS besar. 

Cara membedakan anak yang alergi dan intoleran?
Alergi dan Intoleran ini sering rancu. Pada anak yang alergi pada umumnya lebih peka, dengan memakan sedikit saja, gejala seperti di atas bisa muncul dan berhati-hatilah untuk munculnya gejala lebih berat yang bisa mengancam nyawa. Sedangkan pada kasus intoleran, jarang sekali yang mengancam nyawa kecuali tidak ditreatment dengan baik. Tentang intoleransi makanan, di bahas nanti deh (PR saya nih).

Kalau baca kasus yang seperti ini saya jadi gagal fokus ke para Ant*v*ks.
Apapun bisa berhubungan dengan alergi dan bisa menyebabkan reaksi alergi. Kita tidak pernah tahu kapan orang tersebut punya alergi dan bagaimana respon tubuhnya terhadap si bahan tersebut. Ada yang muncul ringan bahkan ada yang lebih berat, sampai penanganan yang diberikan pun tidak bisa menolong. 

Nah iya, kalau alergi terhadap buah A, kita bisa cari buah B, C, dst yang kandungannya sama atau hampir mendekati. Nah, kalau ada yang alergi terhadap suatu vaksin? Tidak memberi vaksin sama sekali pada anaknya bukan suatu solusinya. (Kalau di jawab lagi, lah pilihannya kan: biarkan alam dan sistem imunnya membentuk imunitasnya), maka jawaban saya:

#Seandainya yang awam (bukan basic tenaga medis), yuk belajar lebih mendalam lagi tentang imunologi, jangan hanya ambil dari internet jurnal dan beritanya. Itu laksana "mengambil cuplikan". 
#Seandainya yang sudah jadi tenaga medis, yuk ilmu imunologinya diperdalam lagi dan kembali menilik ke sejarah, kenapa bisa muncul vaksin.
#Seandainya yang sudah S3 di imunologi tapi masih juga, yuk di baca benar-benar bukunya dan coba buka buku medisnya.

Saya yakin jawabannya: Please, para ahli marilah teruskan proyek vaksinnya sambil berusaha mengembangkan vaksin yang lebih baik. #Haha gagal banget saya fokusnya. Abaikan


Sumber:
https://www.allergyuk.org/allergy-to-fruit-and-vegetables/allergy-to-fruit-and-vegetables
https://en.m.wikipedia.org/wiki/Fruit_allergy

allergicliving.com/category/food-allergy-2/fruit-vegetable/

No comments:

Post a Comment