Friday, June 26, 2015

Menghabiskan Liburan di Hamburg ala Kami #Edisi Liburan di Hamburg part III

OK setelah cerita mbuletnya persiapan dan merawat si kecil yang sakit saat liburan pertama bareng, sekarang saya akan menceritakan tentang liburan kami di Hamburg.

Daftar tempat yang ingin saya kunjungi sebenarnya sudah ada dalam otak (info lengkap klik disini), tapi agak kacau dengan sakitnya si kecil. Namun tak apalah yang penting tidak ada apa-apa dengan si kecil. Tidak bisa semua kami kunjungi karena harus mempertimbangkan beberapa hal, antara lain mudahnya kalau membawa kereta dorong, minat si kecil, dan biaya. hoho.

Hari 1, Jumat
Hari ini rencananya kami menuju ke Hamburger Hafen (Pelabuhan Hamburg) dan Hamburg Botanical Garden (taman di Hamburg yang luas dan panjang) dan Planetarium (kalau yang ini yang demen emaknya). Ah, jadi ingat, kalau kalian dengar kata Hamburger, ini sama sekali tidak ada hubungannya dengan makanan, tapi ini adalah sebutan untuk warga Hamburg sama halnya dengan Berliner, sebutan untuk warga Berlin.
Di Pelabuhan Hamburg ini kita bisa sekedar kongkow sambil menikmati makanan, musik dari pengamen dan turis-turis yang berkeliaran ataupun berpesiar dengan ferry kecil bolak-balik menikmati pemandangan. Dengan kapal ferry ini kita bisa berhenti di beberapa tempat antara lain : Fischmarkt, Treppen Viertel, dan 3 tempat lain yang saya tidak tahu menuju ke mana. Kalian juga bisa mengunjungi museum kapal yang berada sepanjang perjalanan dan yang paling terkenal adalah Rickmer rickmers. Foto bisa dilihat disini. Tempat kita menunggu ferry ini di sebut Landungbruecke.
Landungsbruecken dengan panjang 700 m

Kelihatan Fischmarkt

Rickmer rickmers

Kami memang tidak jadi berkunjung ke Hamburg Botanical Garten tapi setidaknya kami bisa melihat seberapa luas dan panjangnya taman ini. Seperti biasanya taman terbuka di kota, penduduknya menggunakan untuk jalan-jalan, berolahraga, dsb.

Hari ke-2, Sabtu
Besok adalah hari libur yang berarti hampir sebagian besar tempat tutup. Untungnya si kecil sudah benar-benar membaik jadi kami bisa jalan sepuasnya. Sebenarnya kami sudah harus bangun dan berangkat pagi-pagi, kalau tidak, kami tidak akan kebagian. Sebagai anak pantai, "pagi" yang ada dalam pikiran saya adalah jam 02.00-05.00 karena kalau lebih dari itu, dulu saya tidak akan mendapat ikan yang segar-segar. Ternyata pagi itu di sini maksudnya adalah jam 07.00.wkwkwk. Kalau kata ibu saya, dicocok ayam tuh kalau bangun jam segitu. Yup kami berangkat jam 09.00. Setelah memarkirkan mobil di parkiran belakang daerah Treppen Viertel, kami berjalan kaki menuju Fischmarkt.
Mulai dari tempat parkir belakang Treppen Viertel- Fischmarkt
Suasana pasarnya bersih dan ramai. Ada pedagang yang berjualan di luar dan di dalam gedung. Pedagangnya berjualan tidak hanya ikan, tapi binatang seperti ayam, kelinci pung ikut di jual. Selain itu, ada penjual baju, peralatan rumah tangga, sayur dan buah yang didominasi oleh warga keturunan Turki dan penjual bunga. Yang beda dari Berlin, pedagang sayur dan buah ini juga menjual 1 paket buah dalam keranjang yang bertuliskan Hamburg dan dihargai 10 euro. Bahkan kita bisa melihat cara mereka membaginya. Mereka pun berjualan jus jeruk yang langsung di peras di tempat dan di jual dengan harga 2 euro. Hmm segar.


Banyak juga penjual roti dan panganan yang berasal dari ikan. Kami pun mencoba mencicipi salah satunya. Memang terasa beda antara yang segar dan tidak. Mana yang paling enak? Jawabannya enak semua :D
Burger ikan segala jenis
Tapi...yang paling menarik perhatian adalah teriakan dari penjual bunga asal Belanda serta beberapa penjual ikan yang membuat pengunjung tertawa. Mereka membuat jualannya terasa menarik. Bahkan para penjual ikan ini terkadang berkompetisi membuat penawaran untuk dagangannya. Kita bisa mendapatkan ikan segar maupun ikan asap dengan tawaran fantastis. 
Tapi teriakan-teriakan penjual ikan ini tidak bisa mengalahkan teriakan penjual bunga Kalau anda pecinta bunga sejati dan gemar berkebun. Mampir ke sini deh, maka bisa mendapatkan harga bunga yang benar-benar murah. Bayangkan 1 buah anggrek besar plus potnya bisa harganya cuma 10 euro atau malah kurang, sementara di Berlin harganya bisa lebih dari 15 euro untuk anggrek yang sedikit lebih kecil. Bahkan si bapak kadang bisa menjual 5 tanaman meliputi, anggrek, palem, dan bunga lain yang tidak saya tahu namanya hanya dengan 30 euro. Saya sebenarnya tertarik membeli bunga di sini, tapi repot bawanya. Jadi kami titip deh ke Kadir, kalau berkunjung ke Berlin, tolong belikan 1.hehe

Setelah puas melihat Fischmarkt, perjalanan dilanjutkan dengan berkeliling kota, melihat Rathaus, mengunjungi Hafen City, melewati jembatan terbesar di Hamburg (jembatan di Hamburg ini luar biasa banyak), melihat gereja yang tersebar dengan arsitekturnya yang menarik serta melihat danau Alster dari kejauhan. Kami cukup puas hanya melihat dari mobil dan melihatnya dari dekat tapi tidak mengunjungi satu-satu, tapi itu sudah cukup. Ya, soal sejarah bisa lah di baca di internet. Sampai di sini, hamburg lebih indah dari Berlin karena masih banyak bangunan tuanya yang bertahan meskipun sama-sama pernah dapat serangan bom. 
Sebenarnya banyak juga museum yang edukatif untuk anak plus bisa berkunjung ke Wunderland. Untuk saat ini kami memutuskan untuk tidak ke sana dulu sampai si kecil sudah mulai paham dan daya ingatnya mulai terbentuk (kenangan di saat umur 1-4 tahun hampir sebagian besar dilupakan. Meskipun bisa di rekam tapi akan terasa beda kalau dengan bisa menyadari dan merasakan secara langsung bukan). 
Kita juga bisa mengunjungi kebin binatang, tapi harganya lebih mahal daripada Berlin meskipun lebih kecil. Jadi diputuskan tidak :)
Akhirnya, kami pun berkeliling di Hafen City. Kota ini memang pantas dikatakan kota pelabuhan. Ada tempat galangan kapal dan deck khas pelabuhan, banyaknya kanal dan sungai yang mengalir di sela-sela bangunan sehingga banyak jembatan. Kalau ingin menangkap foto yang bagus datanglah saat senja. Bangunan-bangunannya pun tampak tua dan indah.



Gereja

Stasiun Hamburg

Puas berkeliling, kami di ajak ke Cafe kesukaan si Kadir. Cafe ini terletak di sebuah bunker, di mana kita bisa melihat pemandangan Hamburg secara keseluruhan karena ini termasuk bangunan yang cukup tinggi di Hamburg. Cafenya sih cukup elegan tapi harganya lho, bersahabat. Jadi saya rekomendasikan nih. Yang namanya bunker, pastilah bangunan ini berbeda dari bangunan biasanya. Dindingnya luar biasa tebalnya, jadi memang bisa dijadikan tempat berlindung. Selain itu, keseluruhan listrik yang digunakan dibunker ini berasal dari tenaga surya dan panel-panelnya bisa kita lihat.



Suasana dalam cafe
Pemandangan Hamburg. Terlihat jelas gereja. Sebenarnya saya foto banyak tapi belum bisa menggabungkan

Kotak sejarah di seputar bunker

Pintu masuk bunker
Dinding bunker. Lihat ketebalannya
 
Lantai atas bunker dan Hamburg dari atas
Panel surya bunker

Kami juga sempat mampir ke masjid Turki untuk shalat, bertepatan dengan adanya acara khusus yang mendatangkan ulama terkenal dari Turki. Lumayan bisa mencicipi baklava gratis.hehe
Dan malamnya, kami tutup dengan makan malam di Restoran China yang terkenal dengan bebeknya (ada sertifikat halalnya). Rekomendasi dari teman. Sejujurnya rasanya tidak pas di lidah kami, tapi patut di coba) dan ngopi di Cafe yang luar biasa ramai dan terletak beda 2 rumah dari Restoran China tersebut.
Selesai dan kami pulang. Hari ini saya benar-benar puas. Efisien tapi hampir melihat semuanya.


Hari ke-3, Minggu
Berhubung banyak toko tutup, kami tidak berencana ke mana-mana. Tapi saya tiba-tiba terpikir untuk berjalan-jalan saja di sekitar rumah, apalagi katanya di ujung jalan ada hutan dan sungai. Naluri berpetualang layaknya cerita "Lima Sekawan" muncul. Berhubung rumah kawan suami ini terletak di sebuah pulau. Dalam bayangan saya berada di atas kapal luas dengan rumah-rumah di atasnya. Menarik.
Eits, ternyata kawan suami tidak bisa menemani dan digantikan dengan orang tuanya. 
Jalan-jalan ini sederhana tapi berkesan bagi saya. Pertama kami melihat sungai luas dengan rumah-rumah khas Eropa yang biasanya saya lihat di lukisan. Rumah putih berteras berpadu dengan pepohonan yang memiliki ranting berjuntai ke bawah dan daun-daunan berwarna kuning bersemu merah di tepian sungai dengan perahu kecil bersandar di dermaga kecilnya. Bisa di bayangkan?!?
Di ujungnya adalah sungai yang dimaksud. Saya salah ambil objek pohonnya
Bagus kan seperti di lukisan






Kawasan ini banyak di pakai sebagai tempat peristirahatan saat musim panas. Jadi tidak heran banyak rumah-rumah kayu berwarna coklat ukuran kecil dengan halaman luas yang dipakai untuk berkebun dan nge-grill. Tapi saya bisa menyaksikan juga 3 rumah tradisional khas Jerman yang berasal dari masa yang berbeda, mulai dari yang modern sampai yang berumul 200-an dan bahkan lebih dari 200-an. Luar biasa!
Selain itu, ternyata ada juga kincir angin kuno "Wilhemsburger Muehle" yang sudah ada sejak 1913 dan dulunya dipakai untuk mengolah tepung jagung. Setelah mengalami kebobrokan dan kebakaran sehingga harus direnovasi sebanyak 3 kali, akhirnya pada tahun 1875 diresmikan sebagai Galeri Belanda dan sekarang di jadikan monumen.
Berbagai rumah tradisional A. tidak jelas umur berapa; B. 200-an th yg lalu; C. >200-an tahun yang lalu (lihat kayunya)

Sekilas mirip tapi ini bangunan modern. Jenis kayunya yang menandakan bangunan lama atau baru
Wilhemsburger Windmuehl

Karena tanahnya luas, ada yang membangun rumh kaca juga
Kami berjalan melewati sekolah gymnasium tempat adik kawan suami bersekolah sampai akhirnya berhenti makan di Mall. Lapangan luas di tengah-tengah kawasan mall ini sering di pakai sebagai tempat pasar dadakan layaknya di Berlin setiap hari Selasa dan Jumat (kalau tidak salah ingat.
Di lapangan ini ada pasar dadakan. Di pojokan adalah mal baru
Hari ke-4
Tidak banyak kegiatan, cuma ikut pengajian dan menikmati kuliner Turki.

Dilanjutkan perjalanan menuju "Panoptikum", Madame Tussaudnya Hamburg. Museum ini tidak luas tapi terdiri dari 4 tingkat. di lantai dasar ada patung lilin tokoh-tokoh yang terkenal pada masa ini, Barack Obama, Angela Merkel, Angelina Jolie, dll. Di lantai bawahnya ada artis-artis yang terkenal di masa lampau Elvis Presley, Michael Jackson, dll. Lantai ke dua adalah tokoh-tokoh yang terkenal di Jerman, komedian, Hitler, petinju, artis transgender bahkan ibu prostitusi lengkap dengan baju aslinya juga tokoh fiktif seperti drakula dan Harry Potter. Dan di lantai atas adalah untuk Napoleon, Albert Einstein plus 3 orang dengan keanehan organ, dll. Kita dilengkapi dengan alat yang bisa menceritakan tentang patung-patung tersebut. Peraturannya, jangan sekali kali memegang, kalau tidak alarm akan berbunyi dan kita bisa di denda kalau ketahuan. Hal ini kejadian saat kami berada di lantai atas. Ada 2 rombongan selain kami saat itu dan sepertinya 2 orang pasangan kekasih itulah yang berusaha menyentuh patung lilin Putin. Cek harga tiket masuk klik disini
 Koleksi Panoptikum Museum
Ini patung lilinnya ibu prostitusi



Untuk menuju Panoptikum ini kami melewati satu jalan spesial, yaitu kawasan "Dolly"nya Hamburg. Sayang lewatnya saat siang hari, tidak kelihatan transaksi mencurigakan. Nah lho.
Sampai di rumah...kita nge-grill

Hari ke-5, Selasa
Pulaaaaang...cukup puas liburan di Hamburg tanpa banyak mengeluarkan uang untuk transportasi dan makan karena sudah ditanggung kawan.hehe
Untuk segala macam tiket dan potongan harga bisa di cari di web www.hamburg-tourism.de
Salah satu jembatan di Hamburg


1 comment:

  1. Hi Bu,

    Salam kenal, akhir Juni kemungkinan saya akan Hamburg buat kerja (bukan liburan, hehehehehh) sekiar 1-2 minggu. Ada informasi tempat Belanja ole-ole (souvenir khas) yang murah ngak bu ?.

    Terima kasih sebelumnya

    ReplyDelete